Banteng dapat mencapai tinggi sekitar 1,6m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 - 810 kg — jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton — sedangkan betinanya lebih ringan. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya, walaupun terdapat sedikit dimorfisme seksual pada ciri-ciri tersebut. Banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau atau coklat gelap, tanduk panjang melengkung ke atas, dan punuk di bagian pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit coklat kemerahan, tanduk pendek yang mengarah ke dalam dan tidak berpunuk.
foto ini diambil hari Sabtu, tanggal 2 Januari menggunakan Kamera Canon EOS 1000D dengan aperture 5,6 Shutter speed 200 dan ISO 800.
Ukuran tubuh berkisar antara 50-60 cm, dengan ukuran tubuh terbesar mencapai 1,3 m. Jantan beratnya antara 10 kg hingga 14 kg, sedangkan betina berukuran tubuh lebih kecil, sekitar 5,5 kg. Dibandingkan spesies lain dari genus Macaca, monyet Jepang memiliki ekor yang sangat pendek sekitar 10 cm. Ciri khas monyet Jepang adalah kulit bagian wajah dan pantat yang berwarna merah. Sebaliknya, kulit kaki dan tangan berwarna hitam.
Monyet Jepang hidup berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 20 hingga 100 ekor yang dibagi menjadi beberapa subkelompok berdasarkan kekerabatan sejumlah betina (matrilineal) bersama beberapa pejantan. Secara rata-rata, perbandingan betina dan jantan adalah 3:1. Di antara monyet betina terdapat hirarki yang ketat. Anak berkelamin betina mewariskan peran dan kedudukan ibu dalam kelompok. Sebaliknya, pejantan cenderung hidup berpindah-pindah dari satu kelompok ke kelompok yang lain.
Sepanjang musim kawin, betina melakukan kopulasi dengan rata-rata 10 pejantan. Walaupun demikian, hanya sepertiga dari 10 pejantan yang berhasil ejakulasi. Betina hanya bunting selama musim kawin, walaupun hubungan antara jantan-betina terus berlangsung sepanjang tahun. Masa bunting adalah 173 hari, bayi yang dilahirkan hanya satu ekor. Berat bayi ketika dilahirkan sekitar 500 gram. Usia harapan hidup monyet Jepang rata-rata 30 tahun.
Foto ini diambil di Kebun Binatang Bandung pada Hari Sabtu, Tanggal 2 Januari 2010 menggunakan Canon EOS 1000D dengan aperture 5,6, shuter speed 50 dan ISO 800.
Tapir Asia merupakan jenis yang terbesar dari keempat jenis tapir dan satu-satunya yang berasal dari Asia. Nama ilmiahnya indicus merujuk pada Hindia Timur, yaitu habitat alami jenis ini. Di Sumatra tapir umumnya disebut tenuk or seladang, gindol, babi alu, kuda ayer, kuda rimbu, kuda arau, marba, cipan, dan sipan.
Tapir Asia mudah dikenali dari cirinya berupa "pelana" berwarna terang dari bahu hingga pantat. Bulu-bulu di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih seperti jenis tapir lain. Pola warna ini berguna untuk kamuflase: warna yang membuat kacau membuatnya tidak nampak seperti tapir, binatang lain mungkin mengiranya batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur.
Foto ini diambil dengan aperture 5,6 shuter speed 30 dan ISO 800.
Rusa, sambar, atau menjangan (Bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae. Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler (tanduk rusa), dan bukan tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa pengecualian). Ada sekitar 34 spesies rusa di seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar: kelompok rusa dunia lama yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae; serta kelompok rusa dunia baru, Hydropotinae dan Odocoilinae.
Foto ini diambil menggunakan kamera Canon EOS 1000D dengan aperture 5,6 shuter speed 80 dan ISO 800.